1.
Sumber dari Para Pedagang Arab
Bangsa Arab dan Persia telah mengenal Kerajaan Maritim
Sriwijaya pada abad ke 9 Masehi.
Menurut
keterangan Ibnu Hardadzbeth (844-848
M), pedagang Sulaiman (902 M), Ibnu
Rasteh (903 M), Abu Zayid ( 916 M ), ahli geografi Mas’udi (955 M), kerajaan
Sribza (Sriwijaya) berada pada kekuasaan Raja Zabag yang kaya dan menguasai
jalur dagang dengan kerajaan Oman. Proses interaksi mengakibatkan banyaknya masyarakat setempat yang tertarik terhadap Agama Islam yang dibawa orang Arab dan
Persia.
2. Sumber dari Marcopolo
Pada
abad ke 13 M penyebaran agama Islam semakin meluas.
Marcopolo
Marcopolo menyatakan bahwa telah ada Kerajaan Fumasik
dan Samudera Pasai setelah melakukan perjalanan pulang dari Cina menuju Persia
dan
singgah di Perlak pada 1292.
3. Sumber dari Tome Pires
Menurut Tome Pires pengembara asal Portugis, pelabuhan
Malaka ramai dikunjungi para pedagang dari barat seperti Kairo, Mekkah, Turki ,
Armenia, Gujarat, Ursia, Kedah.
Kesimpulan
: melalui proses perdagangan agama Islam masuk dan berkembang di Indonesia yang
dipelopori oleh penduduk pesisir pantai.
4. Sumber dari Batu Nisan
Abad ke 11 dipesisir utara Jawa Timur, yaitu di Leran
dan Gresik ditemukan sebuah nisan yang bertulisan jenis huruf arab kafi dan
nisan kubur di Phonrang, Cempa.
Leran ini juga menyebutkan nama wanita Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang
wafat pada 7 Rajab 475 H atau 1082 M
5. Sumber dari Sejarawan Cina
Dari Mo Huan yang mengikuti Laksamana Cheng Ho dalam berita
ekspedisinya yang diterbitkan dalam buku Ying Yai Sheng Lan (1433). Memberikan bukti tentang
keberadaan komoditas muslim di daerah pesisir
Pulau Jawa terutama Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar